Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,42% di angka Rp15.480/US$ pada hari ini, Jumat (4/10/2024). Depresiasi ini senada dengan penutupan perdagangan kemarin (3/10/2024) yang ambruk sebesar 1,02%.
Lebih lanjut, tak sampai delapan menit sejak perdagangan dibuka, rupiah ambruk 0,71% ke angka Rp15.525/US$.
Sementara DXY pada pukul 09:00 WIB turun tipis 0,07% di angka 101,91. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 101,99.
Pada hari terakhir perdagangan pekan ini, investor masih saja dibuat was-was karena risiko ketidakpastian ekonomi masih terus berlanjut karena tensi antara Iran dan Israel terus memanas.
Hal ini memberikan tekanan bagi mata uang Garuda.
Tidak sampai disitu, data non-manufaktur ISM yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Kamis juga mendukung kekuatan dolar dan berujung pada menekan rupiah.
Data ISM Services PMI tercatat sebesar periode September 2024 tercatat melonjak menjadi 54,9, meningkat dari 51,5 pada Agustus dan jauh lebih tinggi dari perkiraan 51,7.
Pembacaan ini menunjukkan pertumbuhan terkuat di sektor layanan sejak Februari 2023, di tengah peningkatan aktivitas bisnis yang lebih cepat (59,9 vs 53,3), pesanan baru (59,4 vs 53), dan persediaan (58,1 vs 52,9), meskipun penyerapan tenaga kerja menurun (48,1 vs 50,2), tekanan harga meningkat (59,4 vs 57,3), dan backlog pesanan (48,3 vs 43,7) tetap rendah. Pengiriman pemasok kembali menunjukkan ekspansi (52,1 vs 49,6).
Presiden Direktur BUMA Indra Kanoena mengatakan bahwa pendanaan melalui obligasi ini diperlukan untuk lebih mendiversifikasi dan memperkuat pondasi keuangan, serta mendorong pertumbuhan bisnis. Adapun perolehan Dana Digunakan untuk Mengelola Profil Jatuh Tempo Utang dan belanja alat.
Rinciannya, sebanyak 42,29% dari dana yang diperoleh, senilai Rp 422,91 miliar, dialokasikan untuk melunasi kewajiban Obligasi I BUMA Tahun 2023 Seri A yang jatuh tempo pada 8 Januari 2025. Selain itu, 28,86% dari dana yang diperoleh akan digunakan untuk belanja modal, khususnya pembelian alat berat.
Sisanya sebesar 28,85% digunakan untuk mendukung kegiatan operasional BUMA yang sedang berjalan, meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengelola arus kas dan mengendalikan biaya secara efisien.
“Dengan basis pembiayaan yang terdiversifikasi, kami berada di posisi yang tepat untuk terus berada di jalur transformasi strategis kami,” pungkas Indra.
Sebagaimana diketahui, Obligasi II BUMA Tahun 2024 diterbitkan dalam tiga seri. Pertama, Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp251.035.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,25% per tahun, jatuh tempo dalam 370 hari kalender.
Kedua, Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp332.710.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,25% per tahun, jatuh tempo dalam 3 tahun. dan seri C dengan nilai nominal sebesar Rp416.255.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun, jatuh tempo dalam 5 tahun.
Lantas dengan penambahan kementerian ini, apakah pemerintah akan kembali membuka seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada 2025 untuk mengisi pegawai di kementerian baru tersebut?
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas yang bertanggung jawab mengenai perekrutan Aparatur Sipil Negara (ASN) sayangnya masih irit bicara mengenai kemungkinan ini. Dia mengatakan publik sebaiknya menunggu keputusan resmi dari pemerintahan yang akan datang.
“Biarkan sambil menunggu yang berwenang untuk menjelaskan,” kata Anas seusai acara Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di Jakarta, Rabu, (2/10/2024).
Sebelumnya, Presiden Terpilih Prabowo Subianto santer dibicarakan akan menambah jumlah kementerian dan lembaga di masa pemerintahannya. Selain penambahan, Prabowo disebut-sebut akan melakukan pemecahan kementerian yang ada menjadi beberapa kementerian.
Mantan Ketua MPR sekaligus politikus senior Partai Golkar Bambang Soesatyo menjadi salah satu orang yang mendengar kabar penambahan kementerian tersebut. Dia mengatakan bahwa jumlah kementerian akan bertambah menjadi 44.
Salah satu lembaga baru yang akan dibentuk salah satunya adalah Badan Penerimaan Negara (BPN). Badan ini merupakan pemisahan Direktorat Jenderal Pajak dan Ditjen Bea Cukai dari Kementerian Keuangan.
Ancang-ancang untuk menambah kementerian/lembaga ini juga bisa terlihat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. APBN yang sudah disahkan oleh DPR itu memberikan keleluasaan kepada Prabowo untuk menggeser anggaran demi memenuhi kebutuhan kabinet yang diinginkannya.
Adapun, pemerintah pada 2024 ini tengah membuka seleksi CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dengan formasi yang cukup besar. Sebagian formasi ini disiapkan untuk CPNS, namun jatah paling banyak untuk kebutuhan alih status tenaga honorer menjadi PPPK
Hingga akhir perdagangan, IHSG ambles 1,03% ke posisi 7.563,26. IHSG terkoreksi kembali ke level psikologis 7.500 pada sesi I hari ini.
Nilai transaksi indeks pada hari ini mencapai sekitar Rp 14 triliun dengan melibatkan 33 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,5 juta kali. Sebanyak 163 saham terapresiasi, 453 saham terdepresiasi dan 186 saham stagnan.
Hampir seluruh sektor berbalik arah ke zona merah pada hari ini. Hanya sektor bahan baku yang berhasil menghijau pada hari ini yakni naik tipis 0,03%.
Adapun sektor transportasi menjadi yang paling parah koreksinya dan menjadi penekah terbesar IHSG hari ini yakni mencapai 1,95%.
Sementara dari sisi saham, emiten perbankan raksasa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi penekan terbesar IHSG di sesi I hari ini yakni mencapai 19,4 indeks poin.
IHSG ditutup ambruk di tengah memburuknya sentimen pasar global hari ini, setelah makin memanasnya kondisi di Timur Tengah.
Ketidakpastian kembali meningkat setelah Iran kembali menyerang Israel. Konflik bersenjata akan menimbulkan kegalauan di pasar dan para investor akan cenderung memilih aset safe haven ketimbang pasar berisiko seperti saham.
Iran melancarkan serangan besar-besaran menggunakan rudal ke Israel pada Selasa kemarin, hanya beberapa jam setelah pejabat Gedung Putih memperingatkan bahwa Teheran “segera” merencanakan serangan.
Beberapa rudal berhasil diintersepsi di langit Yerusalem, namun banyak di antaranya tampak terus melaju ke arah pesisir dan wilayah tengah Israel, disertai suara bom yang meledak di kejauhan.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan dalam pidato yang disiarkan di televisi bahwa tidak ada laporan cedera di darat saat Iran menembakkan sekitar 200 roket.
Ia menambahkan bahwa tampaknya tidak ada lagi ancaman senjata masuk dari Iran “untuk saat ini” tetapi menambahkan bahwa Israel tetap siap.
Iran telah berjanji akan membalas Israel atas serangkaian serangan terhadap Iran dan milisi yang didukungnya di seluruh Timur Tengah, termasuk Hizbullah.
Tak hanya memanasnya Timur Tengah, Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell mengisyaratkan pemangkasan suku bunga akan berlanjut sampai akhir tahun juga mempengaruhi pergerakan IHSG
Namun bukan karena pemangkasan lebih lanjut, tetapi jumlah yang akan dipangkas rencananya tidak sesuai dengan ekspektasi pasar yang sebesar 50 basis points (bps). Powell mengatakan akan memangkas secara bertahap dan tidak akan mencapai 50 bps masing-masing di November dan Desember.
Selain itu, investor asing tampaknya masih terus mengalihkan dananya dari dalam negeri ke China, dipicu upaya pemerintah setempat untuk memperbaiki perlambatan ekonomi dan menghidupkan kembali minat investor terhadap pasar saham dalam jangka panjang.
Langkah-langkah pemerintah China untuk menarik dana ke ekuitas dan mendorong belanja konsumen telah meningkatkan daya tarik valuasi perusahaan-perusahaan China membuat investor memalingkan fokusnya ke pasar saham China.
Rusia bahkan memberi peringatan bahwa hal itu akan menyebabkan eskalasi kekerasan lebih lanjut di Timur Tengah (Timteng). Israel sendiri sejak Selasa mengumumkan melakukan serangan darat terbatas ke Lebanon, dengan menurunkan pasukan komando dan terjun payung, di samping serangan jet tempur.
“Rusia mengutuk keras serangan terhadap Lebanon dan menyerukan kepada otoritas Israel untuk segera menghentikan permusuhan, menarik pasukan mereka dari wilayah Lebanon dan terlibat dalam pencarian nyata untuk cara-cara damai guna menyelesaikan konflik Timur Tengah,” kata kementerian luar negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Rabu (2/10/2024).
“Jelas bahwa langkah yang diambil oleh militer dan kepemimpinan politik Israel setelah pembunuhan sejumlah pemimpin Hizbullah akan menyebabkan eskalasi kekerasan lebih lanjut di kawasan Timur Tengah,” tegasnya.
Sementara itu, media resmi Lebanon melaporkan Israel kembali menyerang ibu kota Beirut, Rabu. Jet tempur Israel menargetkan pinggiran kota, setelah semalaman terjadi serangan berulang kali di wilayah yang menjadi basis Hizbullah, proksi Iran di Lebanon.
“Pesawat Israel menargetkan pinggiran selatan dengan serangan,” kata National News Agency melaporkan sementara seorang fotografer AFP melihat lebih banyak asap mengepul dari daerah tersebut.
Di sisi lain, juru bicara militer Israel Avichay Adraee dalam postingan media sosial menyerukan penduduk desa-desa di Lebanon selatan mengungsi. Ada 20 desa di sana yang terimbas pemgumuman Israel itu.
“Evakuasi rumah Anda segera. Hati-hati, Anda tidak boleh pergi ke selatan. Setiap gerakan ke selatan dapat membahayakan Anda,” katanya.
Serangan yang terus dilakukan Israel di Lebanon terjadi saat Iran menembak 200 rudal ke Negeri Zionis. Pasukan Houthi di Yaman juga menyerang Tel Aviv dan Bandara Eilat dengan drone.
Dari pantauan CNBC Indonesia di media sosial X, akun bernama Fadel @halofadel dalam unggahannya bernarasi, “Udah siap revolusi industri selanjutnya? Cari tau logo ini, cari tau mereka ngapain. Kabar di Expo sirclo minggu lalu masih lobi2, kalo jadi masuk bakal lebih heboh dari kasus tiktok shop awal2.”
Dalam cuitan tersebut Fadel juga menyertakan sebuah unggahan gambar, berupa foto seorang pria yang tengah melakukan presentasi dengan latar belakang layar menunjukkan logo aplikasi Temu.
Menanggapi unggahan tersebut, Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, pihaknya selalu berharap aplikasi yang dapat merusak dan berdampak kepada industri Tanah Air harus dilarang masuk ke Indonesia. Katanya, jangan sampai ada kebijakan yang dapat membuat pasar domestik tidak ramah dengan produk manufaktur dalam negeri.
“Bagi kami, sepanjang aplikasi tersebut bisa merusak dan berdampak pada industri dalam negeri, membuat industri dalam negeri suffer, menderita, serta mengalami penurunan permintaan. Tentu kami berharap aplikasi itu jangan diperbolehkan masuk ke Indonesia. Ya kami berharap begitu. Jangan sampai ada kebijakan yang membuat pasar domestik itu tidak ramah dengan produk manufaktur dalam negeri,” ucap Febri saat ditemui di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (2/10/2024).
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) Fiki Satari mengatakan, pemerintah saat ini terus berkomitmen untuk mengawal dan memastikan agar aplikasi Temu tidak masuk ke Indonesia.
“Jika Temu sampai masuk ke Indonesia, ini akan sangat membahayakan UMKM dalam negeri. Apalagi platform digital dari Cina ini bisa memfasilitasi transaksi secara langsung antara pabrik di China dengan konsumen di negara tujuan ini akan mematikan UMKM,” kata Fiki dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (2/10/2024).
Fiki menjelaskan, aplikasi Temu memiliki konsep menjual barang langsung dari pabrik ke konsumen tanpa adanya seller, reseller, dropshipper maupun afiliator sehingga tidak ada komisi berjenjang. Hal tersebut ditambah dengan adanya subsidi yang diberikan platform membuat produk di aplikasi dihargai dengan sangat murah.
“Mereka sudah masuk ke Amerika Serikat (AS) dan Eropa, bahkan sekarang sudah mulai ekspansi ke Kawasan Asia Tenggara, khususnya di negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia. Maka kita harus terus kawal agar tidak masuk ke Indonesia,” tuturnya.
Dia mengungkapkan bahwa sejak September 2022 lalu aplikasi Temu telah berupaya mendaftarkan merek sebanyak tiga kali di Indonesia. Bahkan pada 22 Juli 2024, aplikasi Temu sempat mengajukan ulang pendaftarannya di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KemenkumHAM).
“Aplikasi TEMU dari China ini sudah coba mendaftarkan merek, desain, dan lainnya ke DJKI, tapi tidak bisa karena sudah ada perusahaan asal Indonesia dengan nama serupa dan dengan KBLI yang mayoritas sama. Tapi kita tidak boleh lengah, harus kita kawal terus,” tegasnya.
Fiki berharap agar KemenkumHAM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta stakeholders terkait dapat bersinergi mencegah masuknya marketplace TEMU ke Indonesia.
“Hal ini diperlukan semata-mata demi melindungi pelaku usaha di dalam negeri khususnya UMKM,” kata Fiki.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan pandangannya terhadap dampak pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (Fed) pada 19 September 2024 lalu. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan pemangkasan suku bunga acuan global itu dapat memberikan sentimen positif pada pasar modal RI.
The Fed, untuk pertama kalinya dalam 4 tahun terakhir memotong tingkat suku bunganya, Fed Fund Rate (FFR) sebesar 50 basis poin (bps) ke range baru di 4,75%-5%. mengatakan The Fed menyiratkan narasi, yang dipandang oleh para analis, akan kembali menurunkan tingkat suku bunga 2 kali lagi sampai dengan akhir tahun 2024.
“Apabila kita perhatikan kondisi kemarin, ketika informasi The Fed akan menurunkan FFR, investor sudah melakukan pricing in di bulan Agustus dan awal September,” kata Inarno dalam keterangannya, Rabu (2/10/2024).
“Kami melihat bahwa kebijakan suku bunga The Fed akan memberikan sentimen positif di Pasar Modal Indonesia.”
Namun, OJK berharap optimisme pelaku di Pasar Modal RI harus diimbangi dengan kehati-hatian.
Menurut Inarno, investor harus tetap mewaspadai potensi volatilitas yang masih mungkin terjadi, akibat perkembangan tensi geopolitik, pertumbuhan ekonomi global dan faktor domestic dengan berbagai sentimennya, baik positif maupun negatif.
Seperti yang dikatakan Inarno, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang volatile dalam beberapa hari terakhir. Indeks sempat menyentuh posisi tertinggi 7.910,86 pada bulan September lalu, dan terakhir ditutup di level 7.900 pada 19 September lalu.
Namun, sejak 20 Februari 2024, IHSG anjlok 2,05% akibat sentimen dari keputusan FTSE Russell Group “mendepak” saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dari FTSE 100.
IHSG kemudian terus merana, dan dalam sepekan ini telah terkoreksi 2,29% dan kini berada di posisi 7.563,26 pada penutupan perdagangan Rabu (2/10/2024).
“Di tahun 2025 itu dicantumkan targetnya Rp 3,8 triliun,” kata Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan M. Aflah Farobi dalam diskusi dengan media di Anyer, Serang, Banten, Kamis, (26/9/2024).
Aflah mengatakan berkurangnya target penerimaan cukai MBDK ini dilakukan setelah pemerintah berdiskusi dengan DPR. Dia mengatakan dalam penerapan cukai baru ini pemerintah harus melihat perkembangan kondisi perekonomian dalam negeri.
“Karena itu harus dikaji,” kata dia.
Aflah melanjutkan target pendapatan sektor MBDK ini dibuat dengan simulasi tarif 2,5%. Dia menyebut tarif 2,5% itu didapatkan setelah berdiskusi dengan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI.
“Karena ini masih dikaji yang tarif 2,5% itu masuk dalam bahan kajian kami,” kata dia.
Aflah melanjutkan pihaknya belum bisa menjelaskan mengenai produk apa saja yang nantinya akan terkena cukai ini. Dia menyebut produk yang akan terkena cukai MBDK akan dibahas lebih lanjut.
“Mengenai tarif dan produk apa yang akan dikenakan itu masih dalam kajian,” kata dia.
Bank Jatim (BJTM) mencatat fenomena berkurangnya kelas menengah di Indonesia tercermin dalam transaksi QRIS, yang tercatat anjlok sejak Juni hingga Agustus 2024.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman memaparkan nominal transaksi di QRIS Merchant mencapai Rp176,30 miliar pada Juni 2024. Jumlah itu kemudian turun menjadi Rp127,91 miliar pada Juli, dan hanya naik tipis Rp130,51 miliar pada Agustus.
“Dari data yang ada menunjukkan transaksi QRIS mulai bulan Juni sampai dengan Agustus 2024 memang mengalami penurunan yang cukup tajam, namun bila ditarik 8 bulan terakhir tetap mengalami peningkatan,” ujar Busrul saat dihubungi CNBC Indonesia, dikutip Kamis (26/9/2024).
Nominal QRIS Merchant Bank Jatim bulan Agustus memang bertumbuh jika dibandingkan dengan nominal Januari, yang sebesar Rp76,11 miliar. Namun, tren penurunan transaksi QRIS ini terjadi mulai Juni hingga Agustus, berbarengan dengan deflasi inti yang terjadi selama empat bulan beruntun sejak Mei.
Meskipun demikian, Busrul menyampaikan bahwa transaksi melalui tabungan digital Bank Jatim, J Connect mobile dan kartu debit relatif masih tumbuh positif.
Sementara itu, Bank Oke Indonesia (DNAR) atau OK Bank Indonesia mengalami penurunan pada tabungan yang terhimpun. Direktur Kepatuhan OK Bank Efdinal Alamsyah menyampaikan bahwa tabungan yang terhimpun turun sekitar 12% secara tahunan atau year on year (yoy) per 4 September 2024.
Menurut Efdinal, menurunnya daya beli membuat nasabah mengalihkan pengeluaran mereka ke kebutuhan dasar atau barang yang lebih esensial.
“Ini bisa tecermin dari perubahan pola transaksi, misal penurunan pada transaksi di kategori seperti hiburan atau restoran, sementara ada peningkatan dalam kategori seperti bahan makanan atau kebutuhan rumah tangga,” katanya saat dihubungi CNBC Indonesia.
Sementara BJB (BJBR), mengatakan dampak dari tren penurunan konsumsi kelas menengah membuat nilai transaksi nasabah menurun. Direktur Utama BJB Yuddy Renaldi mengatakan frekuensi transaksi di BPD pentolan itu masih bertumbuh, tetapi nilainya telah menurun.
“Mengenai tren konsumsi pada kelas menengah ini melalui transaksi channel elektronik khususnya secara tren kami melihat dari sisi frekuensi masih bertumbuh, namun yang menjadi perhatian adalah value yang diperoleh atas nilai uang yang ditransaksikan,” kata Yuddy saat dihubungi CNBC Indonesia.
Misalkan, katanya, nasabah dalam kesehariannya menghabiskan Rp100 ribu rupiah untuk membeli 10 barang, kini yang dihabiskan dengan nominal yang sama, hanya untuk 8-9 barang saja.
“Artinya bukan dari jumlah nilai uang yang dihabiskan, tetapi dari daya beli uang tersebut, inflasi dan daya beli telah menekan daya beli,” jelas Yuddy.
Bank swasta terbesar RI, BCA (BBCA) juga tak terelakkan dari penurunan kelas menengah. Meskipun Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan bahwa tren tersebut tidak berpengaruh pada transaksi QRIS atau debit, ia mengakui bahwa kredit retail terdampak.
“So far kredit retail yang lebih berat,” katanya saat dihubungi CNBC Indonesia.
Meskipun begitu, Jahja mengatakan kredit konsumsi seperti kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) di BCA tetap bertumbuh karena bunga yang murah. “Naik, KPR dan KKB bagus karena bunga murah,” katanya.
Kelas menengah makin susut
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2019 jumlah kelas menengah di Indonesia 57,33 juta orang atau setara 21,45% dari total penduduk. Lalu, pada 2024 hanya tersisa 47,85 juta orang atau setara 17,13%.
Artinya ada sebanyak 9,48 juta warga kelas menengah yang turun kelas. Data kelompok masyarakat kelas menengah rentan atau aspiring middle class malah naik, dari 2019 hanya sebanyak 128,85 juta atau 48,20% dari total penduduk, menjadi 137,50 juta orang atau 49,22% dari total penduduk.
Demikian juga dengan angka kelompok masyarakat rentan miskin yang ikut membengkak dari 2019 sebanyak 54,97 juta orang atau 20,56%, menjadi 67,69 juta orang atau 24,23% dari total penduduk pada 2024. Artinya, banyak golongan kelas menengah yang turun kelas kedua kelompok itu.
Melansir Korea Herald, Kim Joon-young dan Sagong Hye-ran baru saja menyambut kelahiran bayi kembar lima mereka terdiri dari tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan pada Jumat (20/9). Kelahiran bayi kembar lima ini merupakan hal yang pertama kali terjadi di Korea Selatan.
Sagong bekerja sebagai pejabat administrasi di sebuah sekolah di Yangju, Provinsi Gyeonggi, sementara suaminya adalah seorang guru sekolah menengah di Dongducheon.
Lantaran negara tersebut sedang berjuang melawan tingkat kelahiran terendah di dunia, yaitu 0,72, pemerintah Negeri Ginseng pun memberikan banyak insentif berupa uang cash.
Pertama, mereka akan menerima 15 juta won (Rp 170 juta) dalam bentuk voucher tunai dari pemerintah kota. Voucher itu dapat digunakan di toko mana pun di dalam kota.
Paket promosi persalinan kota juga menawarkan 1 juta won untuk anak pertama, 1,5 juta won untuk anak kedua, 2,5 juta won untuk anak ketiga, dan 5 juta won untuk anak keempat dan seterusnya.
Dongducheon juga akan memberikan 3,5 juta won (Rp 40 juta) dalam bentuk dukungan perawatan pasca melahirkan, juga dalam bentuk voucher tunai.
Secara terpisah, pasangan tersebut memenuhi syarat untuk mendapatkan Voucher Pertemuan Pertama sekali bayar dari Kementerian Kesejahteraan senilai 14 juta won (Rp 159 juta).
Di samping itu, ada dua subsidi bulanan untuk tunjangan orang tua dan tunjangan anak yang masing-masing berjumlah 85 juta won (Rp 966 juta) dan 47,5 juta won (Rp 535 juta), yang dibagikan selama durasi program.
Voucher Pertemuan Pertama mencakup hibah sekaligus bagi orang tua setelah memiliki bayi, dengan 2 juta won (Rp 23 juta) diberikan untuk anak pertama dan 3 juta won (Rp 34 juta) untuk anak kedua dan seterusnya.
Tunjangan orang tua, yang diperkenalkan pada bulan Januari tahun lalu, menawarkan 1 juta won (Rp 11,3 juta) per bulan per anak untuk 11 bulan pertama setelah kelahiran, diikuti dengan 500.000 won (Rp 5,6 juta) per bulan untuk 11 bulan berikutnya.
Orang tua juga akan menerima tunjangan anak sebesar 100.000 won (Rp 1,2 juta) per bulan untuk setiap anak sejak lahir hingga anak tersebut mencapai usia 95 bulan.