
File – Seorang pekerja mengawasi kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, Maluku Utara, pada 18 Desember 2024
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartartomemaparkan sejumlah langkah strategis yang bertujuan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Di tengah ketidakpastian global, ia menilai kinerja ekonomi Indonesia tetap tangguh dan mengungguli banyak negara maju maupun berkembang.
“Kalau dilihat dari PDB kita berdasarkan paritas daya beli, PDB kita tiga kali lipat lebih besar,” kata Hartarto dalam keterangan tertulis, Kamis.
Ia menambahkan, berdasarkan indeks pembelian berbasis konsumsi, nilai ekonomi Indonesia mencapai US$4,8 triliun.
“Artinya, saat ini kita merupakan negara dengan ekonomi terbesar kedelapan di dunia,” ujarnya.
Sebagai langkah strategis untuk mendongkrak perekonomian, Hartarto menjelaskan, Indonesia tengah menjajaki perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan Gulf Cooperation Council (GCC).
Total ekonomi gabungan negara-negara GCC, yakni Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Oman, dan Qatar, mencapai sekitar US$2 triliun dan melayani populasi 50 juta jiwa.
“Indonesia tengah merundingkan FTA dengan GCC yang akan menciptakan nilai tambah bagi ekonomi kita yang mencapai US$1,3 triliun dan populasi 280 juta jiwa,” tutur Hartarto.
Lebih lanjut, pencapaian target pertumbuhan ekonomi 2025 akan menjadi landasan penting untuk mencapai tujuan pembangunan jangka menengah sebesar 8 persen.
Ia mengakui, meski target tersebut ambisius, bukan berarti mustahil untuk dicapai.
Secara historis, Indonesia mencapai tingkat pertumbuhan rata-rata 7,3 persen dari tahun 1986 hingga 1997, dan mencapai puncaknya pada 8,2 persen pada tahun 1995 karena transformasi ekonomi di sektor manufaktur
. Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi, Hartarto menyatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah kebijakan.
Untuk mendorong perekonomian pada triwulan I 2025, kebijakan tersebut antara lain menaikkan upah minimum provinsi, mengoptimalkan penyaluran bantuan sosial, dan menyalurkan tunjangan hari raya keagamaan.
Pemerintah juga memaksimalkan program makanan bergizi gratis, menyalurkan kredit usaha rakyat, dan menggenjot realisasi panen padi.
Selain itu, pemerintah terus menggenjot program hilirisasi yang terbukti efektif mendorong pertumbuhan ekonomi.
Misalnya, ekspor produk hilir nikel mencapai US$33,52 miliar pada 2023 dan diproyeksikan mencapai US$40 miliar pada 2024—peningkatan yang mengesankan sekitar 800 persen dari US$4 miliar pada 2017.
“Pemerintah tengah mendorong hilirisasi di berbagai industri, termasuk sektor otomotif,” kata Hartarto.
Program hilirisasi tersebut didukung oleh pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) yang juga diharapkan dapat mendongkrak perekonomian daerah, termasuk di Gresik, Jawa Timur, yang produksi emasnya terus meningkat.
Peningkatan produksi emas dalam negeri akan didukung oleh peluncuran bank emas batangan, yang tidak hanya memperkuat industri pertambangan tetapi juga bertindak sebagai penyangga ekonomi terhadap fluktuasi pasar global.
Lebih lanjut, untuk meningkatkan cadangan devisa dari ekspor, pemerintah telah memperkenalkan peraturan baru tentang pendapatan devisa dari ekspor sumber daya alam.
Berdasarkan peraturan ini, yang mulai berlaku pada 1 Maret, eksportir harus menyetorkan 100 persen dari pendapatan devisa mereka dari ekspor sumber daya alam ke bank domestik selama minimal 12 bulan.
Kebijakan ini diharapkan dapat menambah US$80 miliar pada cadangan devisa Indonesia.