Sri Mulyani Terpilih Lagi, Begini Skenario Kemenkeu di Era Prabowo!

Menteri Keuangan Sri Mulyani (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Posisi Menteri Keuangan dalam kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka 2024-2029 sangat ditunggu.

Sosok lama, yaitu Sri Mulyani Indrawati diminta kembali mengambil peran penting dalam pengelolaan keuangan negara.

Kembali sedikit ke belakang, kursi Menteri Keuangan tadinya terkait dengan beberapa nama. Ada Kartika Wirjoatmodjo, Chatib Basri, Mahendra Siregar dan Budi Gunadi Sadikin (BGS) serta Perry Warjiyo.

Selang beberapa bulan, Budi Gunadi sempat menjadi calon terkuat. Sementara nama lain menghilang. Dirinya dikabarkan telah berbincang langsung dengan Prabowo mengenai posisi tersebut.

Dukungan terhadap Budi terbilang tinggi dari dunia usaha. Menteri Kesehatan era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu disebut cocok dengan cara kerja Prabowo. Ditambah, latar belakang dan prestasi dalam pengelolaan perusahaan di sektor pertambangan dan perbankan.

Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI) dikabarkan menjadi pesaing ketat BGS. Aksi Perry selama memimpin Bank Sentral menjadi sorotan karena dianggap berani berbeda dan berhasil dalam menjaga inflasi dan nilai tukar serta mendukung pertumbuhan ekonomi.

Kepindahan Perry ke kabinet juga tak lepas dari faktor Sri Mulyani. Prabowo masih menginginkan Sri Mulyani, sekalipun tidak ada dalam kabinet namun masih terlibat di lembaga tinggi negara. Ini penting untuk menjaga kepercayaan asing terhadap Indonesia.

Skenario tersebut dianggap terlalu berisiko bagi Prabowo. Maka dari itu, akhir pekan lalu Menteri Pertahanan itu memutuskan Sri Mulyani tetap sebagai Menteri Keuangan.

“Beliau minta saya untuk jadi Menkeu kembali,” kata Sri Mulyani usai bertemu Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan malam tadi.

Sri Mulyani datang mengenakan batik coklat, sama seperti calon menteri lainnya. Dirinya tampak tenang saat berjalan memasuki kediaman Prabowo, melempar senyum dan salam kepada awak media yang menunggu sedari siang.

Datang pukul 19.25 WIB, Sri Mulyani menghabiskan waktu selama 1 jam di dalam rumah. Selain bertemu Prabowo, Sri Mulyani juga menyempatkan diri berbincang dengan rekan calon menteri lain seperti Budi Gunadi Sadikin sambil makan malam.

Kehadiran Sri Mulyani agak mengejutkan memang. Terutama ketika mengingat situasi sebelum Pemilihan Presiden, dimana ada rumor ketegangan di dalam kabinet berkaitan dengan masalah keuangan negara. Rumor itu kemudian dibantah Istana.

Justru tampak jelas ketika Pilpres selesai. Sri Mulyani dan Prabowo semakin akrab. Pada beberapa moment, dua sosok itu seringkali terlihat berbincang secara formal maupun informal. Bahkan orang terdekat Prabowo dipercaya masuk ke lingkaran utama Kementerian Keuangan.

Cerita ini dikonfirmasi Sri Mulyani. Pertemuan dirinya dan Prabowo penting untuk masa transisi pemerintahan. “Saya sama pak Prabowo sudah beberapa kali ya tentu saja briefing untuk keuangan negara, APBN, karena saat transisi waktu kita siapkan APBN 2025 kan perlu denger apa-apa yang jadi prioritas dan arahan Presiden dan Wapres terpilih.”

Peran Sri Mulyani ketika transisi juga penting menjaga kepercayaan pasar. Pertengahan Juni 2024, pasar keuangan bergejolak. Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok, padahal dunia lagi baik-baik saja. Pemicunya tak lain adalah rencana agresif Prabowo yang bisa sebabkan utang Indonesia bengkak. Bank Indonesia kewalahan.

Sri Mulyani ambil posisi paling depan untuk meyakinkan investor. Bersama Thomas Djiwandono, Sri Mulyani menjelaskan bahwa APBN akan dijaga dengan hati-hati. Termasuk dalam eksekusi program makan bergizi gratis (MBG) dan program ‘mahal’ lainnya. Tidak lama, pasar kembali tenang.

https://setoparewa.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*