Sentimen Global Bikin Rupiah Ambruk, Dolar Naik ke Rp 15.480

Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Rupiah terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah risiko ketidakpastian ekonomi masih terus berlanjut karena tensi antara Iran dan Israel terus memanas.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,42% di angka Rp15.480/US$ pada hari ini, Jumat (4/10/2024). Depresiasi ini senada dengan penutupan perdagangan kemarin (3/10/2024) yang ambruk sebesar 1,02%.

Lebih lanjut, tak sampai delapan menit sejak perdagangan dibuka, rupiah ambruk 0,71% ke angka Rp15.525/US$.

Sementara DXY pada pukul 09:00 WIB turun tipis 0,07% di angka 101,91. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 101,99.

Pada hari terakhir perdagangan pekan ini, investor masih saja dibuat was-was karena risiko ketidakpastian ekonomi masih terus berlanjut karena tensi antara Iran dan Israel terus memanas.

Hal ini memberikan tekanan bagi mata uang Garuda.

Tidak sampai disitu, data non-manufaktur ISM yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Kamis juga mendukung kekuatan dolar dan berujung pada menekan rupiah.

Data ISM Services PMI tercatat sebesar periode September 2024 tercatat melonjak menjadi 54,9, meningkat dari 51,5 pada Agustus dan jauh lebih tinggi dari perkiraan 51,7.

Pembacaan ini menunjukkan pertumbuhan terkuat di sektor layanan sejak Februari 2023, di tengah peningkatan aktivitas bisnis yang lebih cepat (59,9 vs 53,3), pesanan baru (59,4 vs 53), dan persediaan (58,1 vs 52,9), meskipun penyerapan tenaga kerja menurun (48,1 vs 50,2), tekanan harga meningkat (59,4 vs 57,3), dan backlog pesanan (48,3 vs 43,7) tetap rendah. Pengiriman pemasok kembali menunjukkan ekspansi (52,1 vs 49,6).

https://tgwinjob.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*