Epi Yulinda, seorang ibu rumah tangga asal Padang Panjang Provinsi Sumatera Barat kini mampu menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi, setelah mendapat bantuan wirausaha toko kelontong ZMart dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI.
Melalui keterangan di Jakarta Sabtu, Epi menceritakan kisahnya yang pada awalnya hanya memiliki kios kecil dengan omzet yang sangat minim. Namun, setelah mengikuti program pendampingan dari Baznas, ia berhasil mengembangkan usahanya menjadi warung ZMart yang kini ramai dikunjungi.
“Dulu, saya hanya bisa berjualan sedikit barang dengan omzet yang pas-pasan. Tapi setelah ikut program ZMart, saya jadi lebih berani mengembangkan usaha. Alhamdulillah, sekarang omzet warung saya bisa mencapai Rp2 juta per hari,” katanya.
Keberhasilan tersebut menunjukkan program ZMart tidak hanya memberikan bantuan modal, tetapi juga memberikan pengetahuan dan keterampilan yang sangat bermanfaat bagi para penerima manfaat.
Ketua Baznas Kota Padang Panjang, Syamsuarni mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan program ZMart dalam memberdayakan masyarakat setempat.
“Kami sangat senang melihat para mustahik, seperti Ibu Epi, dapat meningkatkan taraf hidupnya melalui program ini. ZMart merupakan salah satu bentuk komitmen Baznas dalam memberdayakan masyarakat,” ujarnya.
Syamsuarni menyebut program yang telah berjalan selama dua tahun ini terbukti efektif dalam mengatasi kemiskinan di Kota Padang Panjang. Dengan memberikan bantuan modal dan pendampingan usaha, ZMart diharapkan dapat membantu lebih banyak lagi masyarakat untuk mencapai kemandirian ekonomi.
ZMart adalah program pemberdayaan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas warung atau toko milik mustahik agar dapat bersaing di pasar modern. Melalui program ini, diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.