
Marketing Director Wuling Motors, Liu Yan menyebut setidaknya ada tiga faktor kunci yang dapat mendorong kemajuan pesat dalam mengadopsi kendaraan listrik atau Electric Vehicles (EV) di Indonesia.
Pertama, Liu menilai pemerintah Indonesia harus terus mendukung pengadopsian EV di Tanah Air melalui kebijakan-kebijakannya. Kedua, Indonesia membutuhkan ekosistem EV yang lengkap. Ketiga, perluasan pemindaian industri dan pengurangan biaya lokal melalui lokalisasi akan memainkan peran penting dalam meningkatkan harga EV, sehingga membuat harganya akan lebih terjangkau bagi konsumen.
“Jadi bagi Indonesia, kebijakan pemerintah saat ini telah memainkan peran penting dalam memfasilitasi. Jika kebijakan ini berlanjut, tingkat penetrasi EV diproyeksikan akan melampaui 20%, yang kami harapkan terjadi tahun depan, dengan target produksi 200.000 unit EV,” kata Liu dalam acara Rakornas REPNAS 2024 di Jakarta, Senin (14/10/2024).
Dengan pengadopsian EV yang maksimal, menurutnya Indonesia ke depannya akan mapan dan bisa mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil, serta mendorong transformasi hijau.
“Kami melihat kebijakan pemerintah Indonesia. (Sejalan dengan itu) Wuling telah mengambil langkah konkret bermitra dengan pemasok utama untuk memasuki pasar Indonesia, memastikan teknologi baterai dan motor EV yang menggunakan kendaraan kami terbentuk dari inovasi,” ujarnya.
Dengan begitu, katanya, harga EV akan menjadi lebih terjangkau dan populasi penggunaan EV akan lebih luas, pada akhirnya akan mempercepat transisi ke masa depan yang lebih hijau.
“Wuling juga merencanakan produksi baterai dalam negeri pada akhir tahun ini. Wuling menyadari bahwa konstruksi yang menarik juga memainkan peran penting dalam mendorong adopsi EV di Indonesia,” pungkasnya.